Mei 9, 2025

Pluitvillagemall : Belanja Termudah dan Murah Meriah Di Store Terkini

Retail Therapy, Suka Belanja Berlebihan dan Merasa Senang

Belanja 10 Renceng Kopi Dapat 1: Untung atau Rugi?

Dalam dunia belanja grosiran, tawaran seperti “beli 10 renceng kopi dapat 1 renceng gratissering kita temui di minimarket, distributor warung, hingga toko kelontong. Promosi semacam ini sekilas terlihat menguntungkan. Tapi apakah benar kita untung? Atau justru malah tidak sebanding dengan yang dikeluarkan? Mari kita kupas lebih dalam dari sisi konsumen dan pedagang.


Apa Itu Renceng Kopi?

Renceng adalah satuan kemasan kecil yang berisi beberapa sachet minuman, seperti kopi, teh, susu, atau minuman energi, yang digantung atau dirangkai dalam plastik. Biasanya satu renceng berisi 10 sachet. Kemasan ini umum dijual di situs rajazeus warung dan menjadi pilihan konsumen kelas menengah ke bawah karena praktis dan ekonomis.


Simulasi Perhitungan: Benar Dapat Untung?

Misalnya harga satu renceng kopi di pasaran adalah Rp10.000. Maka:

  • Jika beli 10 renceng:
    10 x Rp10.000 = Rp100.000

  • Dapat 1 renceng gratis (senilai Rp10.000), jadi total 11 renceng.

  • Harga rata-rata per renceng menjadi:
    Rp100.000 / 11 = Rp9.090 per renceng

Artinya, kita mendapat potongan sekitar 9% dari harga normal per renceng.

Jika Anda pedagang, margin keuntungan ini cukup lumayan, apalagi jika dijual per sachet.
Namun, dari sisi konsumen biasa (pemakai langsung), jumlah sebanyak itu bisa jadi mubazir jika tidak dipakai secara rutin.


Kapan Kita Benar-Benar Untung?

Kita bisa disebut benar-benar untung jika:

  1. Kopi renceng memang jadi kebutuhan harian.
    Misalnya untuk konsumsi keluarga atau warung sendiri, sehingga pembelian dalam jumlah besar tidak mubazir.

  2. Kita menjual kembali.
    Warung atau penjual kecil jelas lebih untung karena bisa menjual per sachet dan mendapat margin tambahan.

  3. Harga satuan sachet tetap atau naik.
    Misalnya dalam kondisi inflasi atau kelangkaan barang, kita sudah punya stok lebih dengan harga lebih murah.


Kapan Justru Jadi Rugi atau Kurang Efisien?

Namun ada situasi di mana promo ini kurang menguntungkan:

  1. Barang tidak habis terpakai (expired).
    Jika hanya untuk konsumsi pribadi tapi terlalu banyak, bisa berujung kadaluarsa.

  2. Kualitas produk kurang disukai.
    Karena tergiur promo, beli banyak tapi rasa tidak cocok. Akhirnya disia-siakan.

  3. Dana terbatas dipaksakan untuk jumlah besar.
    Konsumen jadi mengorbankan kebutuhan lain demi mengejar promo grosiran.


Pandangan Pedagang: Modal vs Untung

Bagi pemilik warung, strategi ini memang menguntungkan, apalagi jika:

  • Penjualan per sachet stabil (misalnya Rp1.500 per sachet).

  • Harga beli per sachet menjadi sekitar Rp909 (dari Rp9.090 per renceng isi 10 sachet).

  • Keuntungan per sachet bisa lebih dari 50%.

Namun tetap, strategi ini harus disesuaikan dengan rotasi barang dan daya beli konsumen. Barang menumpuk terlalu lama bisa merugikan cash flow warung kecil.

BACA JUGA: Belanja Murah Thrifting: Apa Tidak Menyebabkan Penyakit?

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.